JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli gizi klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Samuel Oetoro, MS, SpGK, tidak menyangkal pendapat bahwa konsumsi susu yang berlebihan dapat memicu timbulnya osteoporosis atau keropos tulang.
Menurut Samuel, susu adalah makanan dengan kandungan gizi lengkap termasuk di dalamnya protein, kalsium dan asam lemak penting bagi tubuh. Tetapi, susu bisa saja memberi efek merugikan apabila konsumsinya setiap hari membuat seseorang menjadi kelebihan asupan protein.
"Karena kita tahu, di dalam susu kan mengandung protein. Kalau orang konsumsi proteinnya berlebihan, dia akan menarik kalsium dari dalam tulang," katanya, Jumat, (27/5/2011) lalu di Jakarta.
Samuel memaparkan, kebutuhan protein orang normal antara 0,8 gram sampai 1,5 gram/kg berat badan. Tetapi kalau dalam kondisi sakit, dapat diberikan sampai 1,5 gram bahkan 2 gram/kg berat badan.
"Artinya kalau anda beratnya 60 kg, maksimal (kebutuhan protein) sehari 120 gram. Kalau anda minum susu misalnya sehari sampai 10 gelas, berarti kan 60-70 gram. Padahal, kebutuhan anda 100 gram, dan anda masih makan nasi, ayam, ikan. Artinya anda akan kelebihan (protein). Kalau kelebihan, pelan-pelan kalsium akan ditarik dari dalam tulang," jelasnya.
Meski begitu Samuel menegaskan, jangan mengartikan susu secara langsung sebagai penyebab osteoporosis. Pasalnya, banyak manfaat yang diperoleh dari susu sebagai bahan makanan yang mengandung gizi lengkap dan seimbang.
"Justru susu bagusnya, dia akan memasukan kalsium ke dalam tulang dan dia akan mencukupi asupan protein. Di mana untuk terbentuknya tulang, itu perlu protein. Karena protein itu ibaratnya perekat," imbuhnya.
Samuel menambahkan, penyebab terjadinya osteoporosis bukan semata-mata karena seseorang kekurangan kalsium, melainkan disebabkan banyak faktor.
"Osteoporosis itu banyak faktor penyebabnya atau multifaktorial. Seperti sinar matahari, benturan, aktivitas, itu akan lebih memperkuat tulang," tandasnya.
Menurut Samuel, susu adalah makanan dengan kandungan gizi lengkap termasuk di dalamnya protein, kalsium dan asam lemak penting bagi tubuh. Tetapi, susu bisa saja memberi efek merugikan apabila konsumsinya setiap hari membuat seseorang menjadi kelebihan asupan protein.
"Karena kita tahu, di dalam susu kan mengandung protein. Kalau orang konsumsi proteinnya berlebihan, dia akan menarik kalsium dari dalam tulang," katanya, Jumat, (27/5/2011) lalu di Jakarta.
Samuel memaparkan, kebutuhan protein orang normal antara 0,8 gram sampai 1,5 gram/kg berat badan. Tetapi kalau dalam kondisi sakit, dapat diberikan sampai 1,5 gram bahkan 2 gram/kg berat badan.
"Artinya kalau anda beratnya 60 kg, maksimal (kebutuhan protein) sehari 120 gram. Kalau anda minum susu misalnya sehari sampai 10 gelas, berarti kan 60-70 gram. Padahal, kebutuhan anda 100 gram, dan anda masih makan nasi, ayam, ikan. Artinya anda akan kelebihan (protein). Kalau kelebihan, pelan-pelan kalsium akan ditarik dari dalam tulang," jelasnya.
Meski begitu Samuel menegaskan, jangan mengartikan susu secara langsung sebagai penyebab osteoporosis. Pasalnya, banyak manfaat yang diperoleh dari susu sebagai bahan makanan yang mengandung gizi lengkap dan seimbang.
"Justru susu bagusnya, dia akan memasukan kalsium ke dalam tulang dan dia akan mencukupi asupan protein. Di mana untuk terbentuknya tulang, itu perlu protein. Karena protein itu ibaratnya perekat," imbuhnya.
Samuel menambahkan, penyebab terjadinya osteoporosis bukan semata-mata karena seseorang kekurangan kalsium, melainkan disebabkan banyak faktor.
"Osteoporosis itu banyak faktor penyebabnya atau multifaktorial. Seperti sinar matahari, benturan, aktivitas, itu akan lebih memperkuat tulang," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
please comment